Belum berhenti sampai di situ, harga saham juga sekaligus menjadi yang terbaik dibandingkan dengan saham sejenis di industri perbankan digital.
Volume transaksi juga meningkat nyaris 2 kali lipat dibandingkan dengan volume transaksi rata-rata selama 20 hari perdagangan.
Adapun saham perbankan yang menjadi bagian dari ekosistem GoTo Group ini terkena sentimen atas masuknya TikTok milik ByteDance Ltd. ke Tokopedia.
Bank Jago melihat potensi pertumbuhan dalam transaksi keuangan dari kemitraan antara GOTO dan TikTok, dan juga mendapatkan manfaat dari pengguntingan suku bunga acuan yang diharapkan, menurut analis Ciptadana Sekuritas Erni Siahaan.
Hal senada juga diungkapkan oleh analis Mirae Asset Sekuritas, Christopher Rusli dalam catatan. GoTo Financial, induk GoPay dan kepemilikan saham sebanyak 21,4% di Bank Jago, juga memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan TikTok untuk menyediakan layanan GoPayLater dan mempromosikan produk Bank Jago.
Seperti yang diwartakan sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi mengumumkan transaksi investasi TikTok anak usaha ByteDance Ltd. ke Tokopedia. TikTok menyuntikan modal lebih dari US$1,5 miliar atau setara dengan Rp23,25 triliun ke Tokopedia.
Setelah transaksi injeksi modal, kepemilikan TikTok di Tokopedia mencapai 75,1%, sementara kepemilikan GOTO terdilusi menjadi 24,99%. Adapun termasuk bagian dari kesepakatan ini, ada kesepakatan non-dilutif bagi GOTO apabila di kemudian hari TikTok menyuntikan modal lagi Tokopedia.
Dalam keterangan terbarunya, GOTO menjelaskan detail masuknya TikTok ke Tokopedia. Akuisisi oleh TikTok itu diawali dengan perjanjian pembelian aset oleh Tokopedia dari TikTok, berupa kontrak bisnis dan hak eksklusif untuk memiliki dan mengoperasikan TikTok Shop di Indonesia.
Mengutip riset yang diterbitkan CLSA Sekuritas, masuknya TikTok ke Tokopedia bisa menjadi sentimen positif untuk jangka panjang.
"Kami melihat, kesepakatan itu akan positif untuk jangka panjang, mengingat pasar e-commerce di Indonesia akan menjadi duopoli antara TikTok dan Shopee,” terang CLSA.
Prospek positif saham GOTO secara jangka panjang juga diutarakan oleh riset analis Indopremier Sekuritas, Ryan Winipta dan Reggie Parengkuan. Terlebih dengan keterkaitan dengan pendapatan top-line dari TikTok Shop yang belum diungkapkan, misalnya Gross Merchandise Value/pendapatan.
“Kesepakatan ini dapat menjadi positif dalam jangka panjang, karena 1) EBITDA disesuaikan grup GOTO segera menjadi positif karena kerugian dari Tokopedia (Sekitar Rp1,1 triliun pada FY23F) tidak akan lagi dikonsolidasikan, secara bersamaan 2) GOTO akan mendapatkan aliran pendapatan tambahan dari skema pembagian pendapatan dari entitas baru TikTok Shop, ditambah lagi dengan 3) Valuasi yang lebih tinggi dari TikTok Shop karena kami berpikir valuasi gabungan US$2,3 miliar antara TikTok Shop/Tokopedia (TTS: US$340 juta dan Tokped: US$2 miliar) terlalu rendah mengingat potensi keuntungan dari entitas gabungan ini,” tulisnya dalam riset yang diterbitkan, Selasa (12/12/2023).
(fad/roy)