Logo Bloomberg Technoz

Berebut Suara Nahdliyin di Jatim, Bagaimana Peluang Capres 2024?

Redaksi
12 December 2023 14:16

Capres-Cawapres Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud (Bloomberg Technoz/Andrean Kristanto)
Capres-Cawapres Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud (Bloomberg Technoz/Andrean Kristanto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pertarungan sengit Pemilihan Presiden 2023 diprediksi akan terjadi di Provinsi Jawa Timur, jadi lumbung suara dengan jumlah pemilih terbanyak kedua.

Berdasarkan data KPU, ada 31.402.838 orang pemilih potensial di wilayah ini. Dengan merujuk pada tingkat partisipasi 80%, setidaknya ada 25,12 warga Jawa Timur yang kemungkinan akan menggunakan hak suara pada Pemilu 2024.

Hal ini juga yang menjadi alasan koalisi capres-cawapres kerap menggandeng tokoh masyarakat di Jawa Timur yang sebagian besar berasal dari Nahdatul Ulama atau NU. Keberadaan para tokoh ini diharapkan dapat mendorong Nahdliyin atau warga NU memilih calon yang sama.

Keberadaan mayoritas pemilih berlatar NU, Provinsi Jawa Timur memang menjadi lumbung suara potensial bagi Partai Kebangkitan Bangsa. Berdasarkan data KPU, PKB memang selalu menjadi partai top 2 dalam perolehan suara di Jawa Timur pada dua pemilu terakhir.

Mereka hanya kalah tipis dari PDIP yang duduk di posisi pertama. PKB tercatat menguasai 17,67% atau 3.533.902 suara dari total 19.992.320 suara pada Pemilu 2014. Dukungan terhadap partai ini meningkat menjadi 19,86% dengan 4.198.551 suara pada Pemilu 2019.