Baterai LG yang digunakan untuk kendaraan listrik Hyundai itu, sambungnya, tidak hanya diserap oleh pasar lokal saja, tetapi juga untuk ekspor. “Karena nikelnya dari kita, kita basis juga di Indonesia. Itulah yang kita ekspor.”
Investasi LGES di Indonesia sebelumnya sempat diwarnai isu pembatalan lantaran negosiasi antara pihak-pihak terkait sempat terhenti setelah LGES menemukan aspek yang kurang pada proyek yang melibatkan perusahaan tambang asal China Zhejiang Huayou Cobalt Co itu.
Namun, pemerintah berkeras bahwa negosiasi tetap berlanjut dan rencana investasi itu tidak akan batal. Selain menyusun pembagian saham dalam konsorsium, pemerintah menyiapkan perjanjian perdagangan bebas terbatas atau limited free trade agreement (FTA) dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) untuk mendukung investasi LGES.
Hal tersebut perlu dilakukan agar produk baterai kendaraan listrik yang diproduksi di Indonesia bisa lebih kompetitif, khususnya dari segi harga.
“Intinya, bagaimana Indonesia bisa melayani seluruh market. Jadi, bukan hanya China saja, tetapi ke AS, Korea [Selatan], dan Eropa. Strategi yang paling penting salah satunya adalah bagaimana Indonesia melakukan limited FTA,” kata Toto medio Juni.
-- Dengan asistensi Mis Fransiska Dewi
(wdh)