"Sejalan dengan kesepakatan senilai US$2 miliar, GOTO sepertinya akan menghapus goodwill senilai US$5 miliar pada pembukuan kuartal satu 2024. Total valuasi Gojek dan Tokopedia saat merger mencapai sekitar US$7 miliar hingga US$8 miliar," seperti dikutip dari riset CLSA.
Posisi GOTO yang menjadi minoritas di Tokopedia juga menjadi perhatian. GOTO masih harus menanggung 25% jika kerugian di Tokopedia meningkat. Namun, sebagai catatan, hal ini tidak akan mempengaruhi EBITDA disesuaikan (adjusted EBITDA) perusahaan.
Riset CLSA menganggap sentimen itu memang menjadi negatif untuk jangka pendek, namun masuknya TikTok ke Tokopedia bisa menjadi sentimen positif untuk jangka panjang.
"Kami melihat, kesepakatan itu akan positif untuk jangka panjang, mengingat pasar e-commerce di Indonesia akan menjadi duopoli antara TikTok dan Shopee."
Setali tiga uang, Gani mengatakan akuisisi Tokopedia oleh TikTok akan memberikan efek positif untuk jangka panjang, sehingga sentimen yang tengah terjadi saat ini hanya jangka pendek.
"Kami percaya para investor mengabaikan fakta bahwa TikTok Shop juga hanya bervaluasi sekitar US$340 juta atau 0,06 kali dari nilai gross transaction value (GTV) tahun ini dan juga mengabaikan nilai present value dari aliran pendapatan dari entitas yang lebih besar setelah akuisisi Tokopedia," jelas Gani.
Gani mempertahankan rekomendasi buy saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dengan target harga Rp150/saham. Sementara, CLSA juga merekomendasikan buy dengan target harga Rp165/saham.
Sampai saat ini, saham GOTO kembali ke jalur positif usai menguat 5 poin ke level Rp91/saham.
(fad/dhf)