Bloomberg Technoz, Jakarta - Gelar debat calon presiden (capres) akan perdana digelar nanti malam (12/12/2023) dan menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat setelah musim kampanye sudah dimulai pekan lalu. 

Jelang gelar debat perdana di antara tiga capres yaitu capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan, lalu capres nomor urut 2 Ganjar Pranowo dan capres nomor urut 3 Prabowo Subianto, pergerakan nilai tukar rupiah justru mencatat anomali di tengah penguatan mayoritas mata uang Asia pagi ini dan rebound Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Rupiah di pasar spot sampai jelang siang ini masih bergerak melemah setelah sempat terlempar ke titik terlemah di Rp15.648/US$ pada pukul 09:05 WIB. Pelemahan rupiah menjadi anomali di tengah penguatan mayoritas mata uang Asia hari ini. 

Biasanya, rupiah bergerak searah dengan won Korea Selatan, ringgit Malaysia juga baht Thailand maupun peso Filipina dan lain-lain. Pergerakan yang searah itu lazim disetir oleh sentimen pasar global terutama yang bermuara di pasar negara maju seperti Amerika Serikat (AS), terkait arah bunga acuan Federal Reserve (The Fed). Kadangkala, sentimen juga datang dari kawasan seperti saat outlook China diturunkan menjadi negatif oleh Moody's pekan lalu. 

Namun, pagi jelang siang ini di tengah penantian pelaku pasar menanti rilis data inflasi AS nanti malam, kebanyakan valuta Asia malah mencetak rebound setelah melemah berjamaah pada perdagangan Senin kemarin. Rupiah saja yang tertinggal dan masih melanjutkan pelemahan sampai detik ini. Sehingga agak meragukan bila pelemahan rupiah hari ini adalah karena sentimen global dengan pergerakan mayoritas valuta Asia menguat saat ini.