Sementara seri FR0100 yang jatuh tempo 2034 menjadi runner-up yang diminati peserta lelang ketika itu dengan incoming bids hingga Rp9,85 triliun.
Adapun bila berkaca pada gelar lelang sukuk negara (SBSN), seri pendek SPN juga mungkin akan masih menarik animo pemodal di mana dalam lelang kemarin peserta lelang mencatat permintaan sampai Rp6 triliun, sama dengan kisaran permintaan dalam lelang SUN pada 28 November.
Di pasar surat utang domestik pagi ini, terpantau yield di hampir semua tenor mencatat kenaikan. Yield SUN 10 tahun naik 1,2 bps ke kisaran 6,61%. Sementara tenor 5 tahun kenaikannya lebih besar hingga 2 bps ke 6,57%.
Hal sebaliknya terjadi di kelompok surat utang RI berdenominasi valas yaitu global bond INDON yang semua tenor justru mencatat penurunan yield dipimpin oleh tenor menengah 5 tahun yang turun 1,3 bps menjadi 4,82%.
Kemarin, aksi jual melanda pasar surat utang negara dengan indeks ICBI ditutup melemah 0,13% dan IDMA menurun tipis 0,2%. Tekanan pada pasar surat utang domestik terjadi karena sentimen global yang menaikkan lagi yield surat utang AS, Treasury, menyusul data ketenagakerjaan AS yang terlihat lebih kuat ketimbang prediksi semula.
(rui/aji)
