Logo Bloomberg Technoz

Alasannya kata dia, pertama, dimungkinkan karena Prabowo-Gibran makin diasosiasikan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sehingga paslon 02 tersebut mendapatkan coattail effect 'efek ekor jas' dari Jokowi. Dimungkinkan, pihak yang dahulu sempat ke Ganjar tetapi penyuka Jokowi kini sudah bergeser. 

Alasan kedua menurut dia, strategi menyerang dan frontal PDIP dan kubu Ganjar ke Jokowi yang membuat Prabowo-Gibran mendapat "berkah" simpati.

"Itu dipicu juga oleh banyaknya serangan-serangan dari kubu nomor 03 entah itu buzzer-nya atau tokoh-tokoh yang menyerang Jokowi. Itu makin mempersepsikan ke pemilih Jokowi misalnya bahwa 'oh kalau begitu kubu nomor 3 nih nggak bersahabat dengan Jokowi, padahal kami penggemar Jokowi', gitu," kata Guru Besar Fakultas Psikologi UI ini.

Diketahui selama beberapa kali Litbang Kompas mengadakan survei, kali ini yang paling jeblok bagi Ganjar. Hal ini terjadi bahkan setelah ada kepastian tiga paslon maju Pilpres 2024. 

Padahal pada survei Oktober 2022, Ganjar masih mendapatkan elektabilitas 34,9%, Prabowo 28,7% dan Anies 24%.  Pada Januari sekalipun turun, Ganjar masih 37%, Prabowo 25,6% dan Anies Baswedan 21,6%. Sementara survei Mei 2023, Ganjar 32,6%, Prabowo 30,2% dan Anies 19,2%. Kemudian pada survei Agustus 2023, Ganjar di angka 34,1%, Prabowo 31,3% dan Anies di angka 19,2%.

Merujuk pada angka survei tersebut, Ganjar masih sempat teratas hingga kemudian disurvei berpasangan kini paling anjlok di nomor buntut. Sementara Prabowo memang dalam survei itu terus menunjukkan tren kenaikan hingga meraup elektabilitas termoncer pada survei terbaru yang diadakan pada 29 November hingga 4 Desember 2023 ini.

"Kenapa makin ke sini sinyal makin kuat? Jadi orang semakin dapat kepastian. Yang jadi pertanyaan sekarang migrasi pendukung Jokowi yang tadinya di kubu nomor 03 entah itu berlangsung sampai kapan itu lho," imbuh Hamdi.

Dia juga mengomentari soal undecided voters hingga swing voters yang pada survei Litbang Kompas hingga 28,7%. Menurutnya, di dalamnya ada orang-orang yang memang belum menentukan pilihan ke tiga paslon dengan berbagai pertimbangan. Seiring mendekati hari pencoblosan, angkanya akan mengecil sebagaimana biasanya.

Namun dia memberikan simulasi, apabila masing-masing paslon mendapatkan limpahan sepertiga saja dari jumlah pemilih yang belum menentukan, maka paslon Prabowo-Gibran tetap lebih unggul. Bahkan bukan tidak mungkin kata dia, pemilu bisa satu putaran.

"Tapi intinya bahwa memang kondisi per hari ini sebenarnya mau Kompas mau Indikator dan beberapa lembaga-lembaga yang saya lihat itu datanya hampir sama trennya hampir sama," ujar dia.

(ezr)

No more pages