Selain itu, kata Dwi, otoritas hulu migas juga telah berhasil meningkatkan reaktivasi sumur dan penambahan lapangan migas yang aktif sebanyak 1.142 pada tahun ini, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 968 sumur.
"Sementara itu, lapangan migas yang aktif mencapai 398, meningkat dari 392 lapangan pada tahun sebelumnya," tuturnya.
Tak hanya itu, SKK Migas juga menurunkan penghentian frekuensi fasilitas produksi secara tidak terencana atau unplanned shutdown di lapangan menjadi 859 kejadian, atau turun dari tahun sebelumnya yang sebanyak 902 kejadian.
Penurunan itu, kata Dwi, diklaim berhasil menurunkan potensi kehilangan produksi minyak di lapangan menjadi 8.157 barel minyak per hari (BOPD) dari 12.134 BOPD tahun sebelumnya.
“Capaian ini merupakan hasil dari kolaborasi dan kerjasama yang baik antara SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama [KKKS] dalam upaya mencapai target jangka panjang pada 2030. Meskipun masih terdapat perbedaan antara long term plan dan realisasi saat ini, pencapaian ini diharapkan menjadi entry point yang baik untuk memperkuat optimisme pada 2024,” ujar Dwi.
(ibn/wdh)
