Logo Bloomberg Technoz

Rupiah akan Melemah Jelang Data Inflasi AS & Debat Capres Perdana

Tim Riset Bloomberg Technoz
12 December 2023 07:45

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan rupiah hari ini, Selasa (12/12/2023) masih akan dibayangi oleh kehati-hatian pelaku pasar menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) nanti malam.

Rupiah yang kemarin ditutup melemah kembali lagi terlempar ke zona Rp15.600-an, kemungkinan juga masih akan cenderung tertekan jelang gelar sesi pertama debat Calon Presiden (Capres) malam nanti.

Data inflasi November AS akan menjadi data yang sangat krusial mengingat ia dirilis persis sebelum Federal Reserve (The Fed) menggelar rapat penentuan bunga acuan, Federal Open Meeting Committee (FOMC) pada 13 Desember esok hari. 

Sejauh ini, konsensus pasar memperkirakan inflasi AS pada November akan melambat di 3,1% year-on-year dari 3,2% pada bulan sebelumnya. Sementara inflasi inti akan bergerak di kisaran 4% secara tahunan dan naik 0,3% secara bulanan, lebih tinggi daripada Oktober lalu yang mencatat kenaikan 0,2% month-to-month.

Di pasar forward, kontrak Nondeliverable forward (NDF) rupiah pada pagi ini ini pukul 07.00 WIB, diperdagangkan melemah di kisaran Rp15.647-Rp15.659/US$, menandai pelemahan berturut-turut untuk hari ketiga.