“Bisa dilihat tadi kualitas produk yang mengikuti program ini sudah sangat bagus. Saya mengucapkan terima kasih kepada tim kurator yang benar-benar mendampingi dan menjaga, khususnya BRI yang di mana terus mendorong UMKM ini menjadi prioritas dari pada pertumbuhan, tidak hanya untuk BRI tapi juga untuk ekonomi nasional,” ujarnya.
Dengan demikian, lanjut Erick, pemerintah optimistis tema dari UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR tahun ini yaitu Crafting Global Connection bisa semakin diperkuat dan berkelanjutan dalam pemberdayaan dan pengembangan UMKM nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja BRI dalam memperkuat ekosistem UMKM, salah satunya melalui program UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR. Penguatan sektor UMKM memang wajib dilakukan mengingat segmen tersebut menjadi penopang ekonomi nasional yang menyumbang sekitar 61% PDB Indonesia.
“Dan yang selalu saya dorong yang berkaitan dengan pembiayaan. Pembiayaan UMKM ini harus dipermudah, karena kalau kita lihat penyaluran kredit perbankan ke UMKM ini baru 21% dari total kredit yang ada. Dan yang paling besar memang di BRI,” kata Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo pun membandingkan penyaluran kredit perbankan terhadap sektor UMKM tersebut dengan negara lain dinilai lebih baik. Seperti di China hingga 65%, di Jepang 65%, dan di India mencapai 50%. Oleh karena itu Jokowi mengajak semua pemangku kebijakan untuk memperkuat regulasi terkait penyaluran kredit terhadap UMKM.
Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR adalah wujud keseriusan BRI, dalam mengembangkan dan meningkatkan kapasitas serta kapabilitas bisnis UMKM di Indonesia melalui pembinaan dan pemberdayaan.
“Tujuannya, kami ingin menjaga bisnis nasabah dengan cara yang sustainable, yang nantinya ke depan kita bisa tumbuh bersama,” tutur Sunarso.
Sunarso juga berharap semakin banyak UMKM yang menjadi peserta UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR. Hal ini dapat mendorong kemajuan ekspor serta menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lainnya untuk naik kelas. Terlebih, peserta UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR akan berada dalam ekosistem atau komunitas UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR yang akan melakukan sharing informasi terkait keberlanjutan usahanya ke depan.
“Melalui program ini kami berharap bisa membawa UMKM-UMKM Indonesia, terutama yang menjadi binaan BRILIANPRENEUR agar dapat terus meningkatkan usahanya, terus naik kelas. Inilah tujuan utama pemberdayaan, pembinaan dan pendampingan UMKM dari BRI,” imbuhnya.
Sebagai gambaran, nilai kesepakatan melalui business matching di Ajang BRILIANPRENEUR pun terus bertumbuh. Pada 2019 hanya US$33,5 juta, naik pada 2020 menjadi US$57,5 juta dan pada 2021 sebesar US$72,1 juta. Pada 2021 menjadi sangat menarik karena BRILIANPRENEUR dilakukan secara virtual akibat pandemi. Kemudian pada 2022 lalu itu nilainya mencapai US$76,7 juta dan tahun ini targetkan US$80 juta.
Seperti diketahui event yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HUT ke-128 BRI ini telah diselenggarakan pada 7-10 Desember 2023 di Jakarta Convention Centre (JCC) dan berhasil mencatatkan nilai penjualan business matching senilai USD 81,3 juta dollar atau sekitar Rp1,26 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.500,- per USD).
Adapun pada UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR tahun ini, BRI mengajak 700 UMKM terkurasi. Sebanyak 378 UMKM di antaranya adalah pendaftar baru, 122 UMKM alumni BRILIANPRENEUR, 6 UMKM binaan Perusahaan Anak seperti Pegadaian, PNM dan BRI Ventures, 150 UMKM Local Heroes yang telah menjadi market leader dengan harapan dapat memperluas impact bisnis dan terkoneksi untuk berkolaborasi kepada UMKM lainnya.
Kemudian 32 UMKM member SCAI (Specialty Coffee Association of Indonesia), 12 UMKM SMExcellence binaan Kementerian Koperasi & UKM. UKM tersebbut berasal dari berbagai daerah yang akan menampilkan produk-produk terbaru dan terbaik mereka.
Terdapat lima kategori UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR tahun ini yang dapat berpartisipasi yakni Home Decor & Craft, Food & Beverage, Accessories & Beauty, dan Fashion & Wastra, serta Healthcare/Wellness.
(tim)