Fitch Solutions bulan lalu memperkirakan penjualan EV di negara Asia Tenggara tersebut akan meningkat 82% pada tahun 2023 menjadi sekitar 5.840 unit.
Insentif, yang mencakup pembebasan bea masuk untuk kendaraan listrik, telah memikat para pembuat mobil ke Malaysia.
China BYD Co. pada Desember mengatakan akan membawa model Atto 3 andalannya dan versi long range-nya ke negara tersebut. Mercedes-Benz AG bulan lalu juga memperkenalkan EV buatan lokal pertamanya di Malaysia, menurut Fitch.
Asia Tenggara telah menjadi medan pertempuran baru bagi kendaraan listrik. Produsen melihat peluang di pasar dalam negeri. Baru-baru ini, BYD dan Hyundai Motor Co Korea Selatan menyelesaikan kesepakatan untuk berinvestasi di Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Penjualan EV tahunan di enam ekonomi terbesar di kawasan itu melebihi 51.000 unit pada 2022, dibandingkan dengan 16.000 pada 2021, menurut BloombergNEF. Penjualan diproyeksikan mencapai 70.000 tahun ini.
(bbn)