Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah hanya menampung sementara ribuan warga asal Rohingya, Myanmar yang berlabuh di Aceh. Menurut dia, pemerintah tengah berkomunikasi dengan sejumlah organisasi internasional untuk menemukan solusi terbaik bagi para pengungsi yang juga disebut sebagai korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) tersebut.

"Sementara kita tampung," kata Jokowi dikutip dari Sekretariat Presiden, Senin (11/12/2023). "Karena masyarakat lokal memang tidak menginginkannya."

Organisasi dunia bidang penggungsian, UNHCR mencatat terdapat lebih dari 1.200 warga Rohingya telah berhasil mendarat di Aceh sejak awal November lalu. Mereka tiba menggunakan perahu kayu reyot yang terombang ambing di tengah laut dari Myanmar.

Belakangan, pemerintah Aceh kembali mencatat berlabuhnya dua perahu kayu berisi masing-masing sekitar 200 pengungsi di Pidie dan Aceh Besar, kemarin. Jumlah para pengungsi semakin banyak namun UNHCR belum menentukan penyelesaiannya.

Tak hanya di Indonesia, warga Rohingya yang merupakan minoritas kerap melarikan diri dari Myanmar ke sejumlah negara di Asia Tenggara. Mereka biasanya memanfaatkan rendahnya ombak laut pada April dan November untuk menyeberang ke Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Bangladesh.