Sejumlah saham-saham sektor teknologi yang menjadi pendorong pelemahan IHSG ialah, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) yang jatuh 14,28% dan terutama saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terkoreksi 12,96%.
Saham GOTO jatuh semakin dalam selang pengumuman investasi TikTok di Tokopedia. Harga saham sempat menyentuh level Rp92/saham, yang merupakan level terendah intraday.
Pagi ini, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi mengumumkan transaksi investasi TikTok ke Tokopedia. Tiktok menyuntikan modak lebih dari US$1,5 miliar atau setara dengan Rp23,25 triliun (kurs US$1=Rp15.500) ke Tokopedia.
Setelah transaksi injeksi modal, kepemilikan TikTok di Tokopedia mencapai 75,1%. Sementara kepemilikan GOTO menyusut menjadi 24,99%. Investasi itu akan membuat TikTok memiliki saham pengendalian di Tokopedia.
Termasuk bagian dari kesepakatan ini, ada kesepakatan non-dilutif bagi GOTO apabila di kemudian hari TikTok menyuntikan modal lagi ke Tokopedia.
Senada, saham transportasi juga anjlok dan jadi pemberat, PT Mitra International Resources Tbk (MIRA) drop 12,5%, PT Mitra Investindo Tbk (MITI) melemah 6,25% dan juga PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC) terkontraksi 4,35%.
Kinerja bursa di Asia siang hari ini kompak bergerak melemah. Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 1,94%, indeks Strait Times Singapore terdepresiasi 0,69%, indeks Shanghai melemah 0,54%, indeks Nikkei 225 naik 1,43% dan indeks Kospi menguat 0,04%.
Bursa China melemah siang hari ini hingga menyeret turun saham-saham di Asia, menyusul data inflasi yang lebih buruk dari perkiraan pada pekan kemarin, juga kekecewaan atas pertemuan Politbiro.
Data yang dirilis pada Sabtu menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) China turun pada laju paling tajam dalam tiga tahun. Sementara Indeks Harga Produsen (IHP) turun lebih jauh ke teritori negatif.
Menurut Bloomberg Intelligence, beberapa pelaku pasar mungkin kecewa karena regulator China menghapus kata-kata "Bersifat Kuat" saat menggambarkan kebijakan moneter untuk tahun 2024. Dolar menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya.
Pergerakan tertahan di wilayah lain karena para trader menantikan pekan yang berat, yang akan menunjukkan data inflasi Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa, keputusan kebijakan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pada hari Rabu, dan angka penjualan ritel pada hari Kamis.
Pekan ini, pelaku pasar juga akan memperhatikan keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris. Sementara data tenaga kerja di Australia dan indikator aktivitas ekonomi di Eropa juga akan dirilis.
"Situasi deflasi China semakin parah dengan dampak ganda dari harga pangan dalam negeri, koreksi harga minyak internasional, dan permintaan dalam negeri yang lemah," tulis Ekonom Citigroup yang dipimpin oleh Xinyu Ji dalam catatan kepada klien.
(fad)