Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara melesat sepanjang perdagangan pekan lalu. Harga si batu hitam naik 2 minggu beruntun, dan kenaikannya tidak main-main.

Pada Jumat (8/12/2023), harga batu bata di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 151/ton. Melonjak 1,51% dari hari sebelumnya sekaligus jadi rekor tertinggi sejak 2 Oktober atau sekitar 2 bulan terakhir.

Sepanjang pekan lalu, harga batu bara membukukan kenaikan 13,11% secara point-to-point. Melanjutkan tren positif dari minggu sebelumnya yang naik 9,43%.

Dalam sebulan terakhir, harga komoditas ini meroket hampir 23%.

Ekspektasi terhadap peningkatan permintaan energi menjadi katalis kenaikan harga batu bara. Maklum, bumi belahan utara (northern hemisphere) sudah memasuki musim dingin sehingga pemakaian penghangat ruangan meningkat, yang otomatis mendongkrak permintaan listrik dan batu bara.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), batu bara memang sedang bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 66,73. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun, perlu diperhatikan bahwa indikator Stochastic RSI menunjukkan angka 100. Sudah mentok, sudah maksimal, sudah sangat jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, sepertinya harga komoditas ini akan mengalami konsolidasi. Target support terdekat ada di US$ 131/ton yang jika tertembus bisa membuat harga batu bara turun lagi menuju US$ 127/ton.

(aji)

No more pages