Logo Bloomberg Technoz

BI Rate Diramal Tetap walau Inflasi Februari Lampaui Prediksi

Ruisa Khoiriyah
01 March 2023 12:56

Ilustrasi Pasar Tradisional (Sumber: Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Pasar Tradisional (Sumber: Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Februari di level 5,47%, naik dari laju inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,28%. Inflasi Februari secara bulanan merambat naik 0,16%, lebih rendah ketimbang Januari sebesar 0,34%. 

Capaian inflasi Februari ini melampaui prediksi para ekonom. Hasil konsensus dari 25 ekonom yang disurvei Bloomberg, memperkirakan inflasi Februari akan merangkak ke level 5,42%. 

Dengan capaian inflasi yang lebih tinggi dari prediksi ini, pelaku pasar akan menanti lanjutan arah kebijakan Bank Indonesia (BI). Dalam pernyataan pada media kemarin, Gubernur BI Perry Warjiyo melontar sinyalemen bahwa BI7DRR di level 5,75% masih memadai untuk membawa inflasi ke target dan mendukung stabilisasi pergerakan nilai tukar. 

Prediksi Bloomberg, kendati inflasi Februari lebih tinggi ketimbang perkiraan semula, besar kemungkinan BI tidak akan tergerak untuk berbalik arah. “Inflasi Februari yang lebih tinggi dari perkiraan sepertinya tidak akan mengubah niat BI untuk mempertahankan bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur bulan ini,” tulis Tamara Henderson, ekonom Bloomberg, pasca rilis data inflasi oleh BPS, Rabu siang (1/3/2023).

Inflasi  inti pada Februari turun ke posisi 3,09% year-on-year, dari posisi 3,27% pada Februari. Lebih rendah dibandingkan konsensus ekonom sebesar 3,23%. Laju inflasi inti yang lebih rendah penurunannya dibanding prediksi akan membantu BI menjangkar inflasi ke target 2%-4% tahun ini.