Langkah ini dilakukan saat negara Afrika Utara itu terjerat dalam konflik yang telah berlangsung selama delapan bulan antara militer pemerintah yang berkuasa dengan milisi Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forcer). Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 12.000 orang.
(bbn)
No more pages