Bloomberg Technoz, Jakarta - Luas panen padi dan produksi beras di Indonesia meningkat, tetapi harga di tingkat konsumen masih saja naik. Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan jawabannya.
Pudji Ismartini, Deputi Kepala BPS Bidang Distribusi dan Jasa, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/3/2023) menyampaikan luas panen padi pada 2022 adalah 10,45 juta hektar. Naik 0,39% dibandingkan 20221.
Untuk produksi beras, BPS mencatat sebanyak 31,54 juta ton pada 2022. Naik 0,59% dibandingkan 2021.
Untuk Januari-April 2023, angka ramalan luas panen padi adalah 4,51 juta hektar. Naik 2,13% dibandingkan empat bulan pertama 2022.
Angka ramalan produksi beras Januari-April 2023 adalah 13,79 juta ton. Tumbuh 0,56% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Akan tetapi, harga beras di tingkat konsumen masih naik. Di tingkat eceran, harga beras pada Februari 2023 naik 2,63% dibandingkan bulan sebelumnya. Dari Februari 2022, bahkan terjadi kenaikan 10,41%.

"Curah hujan tinggi, sehingga gabah yang dipanen kualitasnya tidak bagus. Penggilingan harus mengeluarkan ongkos produksi yang lebih tinggi untuk mengeringkan gabah," kata Pudji.
Penggilingan, lanjut Pudji, harus menggunakan blower sehingga ongkos produksi naik. Ini dibebankan ke harga jual beras.
"Iklim memang cukup dinamis sehingga bisa berpotensi terhadap panen," ujar Pudji.
(aji)