Menurutnya, pelaku UMKM harus memiliki ketertarikan besar terhadap sosmed. Pasalnya, dalam mempromosikan produk melalui sosmed, langkahnya lumayan panjang. Alias tidak instan. Sebelum menggunakan sosmed untuk memasarkan produk, pelaku UMKM harus tahu seperti apa branding dari produknya.
Pelaku UMKM harus memetakan target market, audiens, kompetitor, kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan kompetitor. Jadi pelaku UMKM yang menggunakan sosmed dalam berbisnis, tahu bagaimana menempatkan diri di platform tersebut seperti apa ke depan.
“Misal branding-nya keripik paling pedas. Di sosmed seperti Instagram bisa diberi foto-foto nuansa merah. Nanti disamakan dengan target market. Misal target market pasti ngincar orang-orang yang suka pedas karena kripik paling pedas. Jadi tinggal menyasar ke audiens yang suka pedas. Dan tergantung kita ingin dikenal seperti apa. Kita harus punya tujuannya, punya target. Produk itu seperti diberi nyawa,” ujarnya.
Kemudian dalam mengekspos produk melalui sosmed, pelaku UMKM pastinya harus konsisten. Sebab dinamika bisnis melalui sosmed sangat cepat. Melalui platform sosmed, pelaku UMKM minimal mem-posting satu konten setiap hari.
Ini agar brand dan produk terkait tetap berada ‘di permukaan’. Oleh karena itu, content creator perlu membuat rencana matang berkelanjutan di depan. “Misalnya bikin daftar membuat konten selama 30 hari ke depan. Minggu pertama terkait produk, berikutnya soal tempat kita berjualan, kemudian testimoni konsumen dan selanjutnya,” ujarnya.
Reza pun mengatakan produk yang dipasarkan harus memiliki identitas yang kuat. Oleh karena itu aktivitas campaign menjadi penting. Dalam hal ini, campaign yang efektif diperlukan. “Yaitu dengan campaign yang efektif. Yang bisa engage sama target audiens dan lebih interaktif dengan mereka,” lanjutnya.
Selain itu agar produk yang dipasarkan melalui platform medsos tetap eksis, UMKM harus mampu memanfaatkan tren di masyarakat. “Tapi tetap harus mempertahankan branding-an dan mengikuti tren masyarakat. Jangan jadi kehilangan identitas. Ada tren yang bisa dipakai di produk kita misalnya, ya dipakai saja dengan identitas produk yang sama,” pungkasnya.
Adapun pada pameran tahun ini, BRI mengajak 700 UMKM terkurasi yang meliputi 378 UMKM pendaftar baru, 122 UMKM alumni BRILIANPRENEUR, 6 UMKM binaan Perusahaan Anak seperti Pegadaian, PNM dan BRI Ventures, 150 UMKM Local Heroes yang telah menjadi market leader dengan harapan dapat memperluas impact bisnis dan terkoneksi untuk berkolaborasi kepada UMKM lainnya.
Kemudian 32 UMKM member SCAI (Specialty Coffee Association of Indonesia), 12 UMKM SMExcellence binaan Kementerian Koperasi & UKM. UKM tersebut berasal dari berbagai daerah yang akan menampilkan produk-produk terbaru dan terbaik mereka.
Aspek kurasi yang dilakukan meliputi design inovasi produk, dampak sosial & lingkungan, kemampuan ekspor, pencapaian UMKM dan apresiasi yang pernah diraih oleh UMKM Pendaftar. UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR edisi kali ini menampilkan UMKM Indonesia yang telah dikurasi dan memenuhi standar global, namun tetap bertumpu pada sumber daya lokal, pemberdayaan komunitas lokal, dan kepedulian lingkungan.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa program UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 menjadi salah satu langkah konkret perseroan sebagai lembaga keuangan yang turut bertanggung jawab memajukan UMKM Indonesia. BRI melihat adanya peluang besar bagi produk-produk Indonesia untuk masuk ke pasar global. Hasil karya anak bangsa dinilai memiliki kualitas yang dapat bersaing dengan produk dari negara-negara lain.
Di samping economic value creation, Sunarso menjelaskan bahwa event ini juga menjadi perwujudan komitmen BRI untuk meningkatkan social value creation dengan berperan aktif dalam mendorong kemajuan, peningkatan kapabilitas serta kualitas UMKM di Indonesia.
Dengan gelaran ini pula, diharapkan UMKM dapat membangun kembali kepercayaan diri berani tampil di pasaran mancanegara, dan menguatkan pemasaran di pasar lokal melalui perluasan channel penjualan di platform e-commerce. “Melalui UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, kami berharap dapat memberikan dampak positif dan meluas pada kemajuan dan pengembangan kapasitas serta kualitas UMKM Indonesia”, pungkas Sunarso.
(tim)