Meski demikian, ketika ditanya apakah kebijakan ini hanya menguntungkan aparat negara, Muzani tidak memberikan jawabannya.
Seperti diketahui capres nomor urut 1 Anies Baswedan memang kerap kali menggaungkan kalimat perubahan apabila dirinya terpilih dalam Pilpres 2024, dan salah satu perubahan yang akan dilakukannya adalah memberhentikan program pembangunan IKN.
Anies dengan terang menyebut investasi asing untuk pembangunan IKN hanya akan dirasakan oleh aparat negara, tetapi tidak akan dirasakan oleh rakyat.
"Kita masih banyak pekerjaan rumah yang urgen, daripada untuk membangun IKN manfaatnya dirasakan oleh aparat negara yang nanti bekerja untuk negara. Sementara itu, yang kita perlukan negara bekerja untuk rakyat ini kan fasilitas untuk penyelenggaraan negara itu semua," kata Anies dalam dalam kegiatan Foreign Policy Challenge for The Next President, Sabtu (2/12/2023).
Menurut Anies, dukungan internasional lebih baik dialihkan untuk membangun transportasi umum di seluruh Indonesia, dan hal tersebut akan menekan biaya hidup bagi masyarakat serta dapat mengurangi emisi karbon dan kemacetan karena dampaknya akan dirasakan seluruh masyarakat Indonesia.
"Jadi saya lebih melihat didorong ke sana daripada untuk sebuah kota (IKN) yang manfaatnya dirasakan oleh penyelenggara negara bukan dirasakan oleh rakyat Indonesia," tegas Anies.
(prc/dhf)