Bloomberg Technoz, Jakarta - Koreksi atau ralat ucapan maupun pernyataan terjadi di kalangan capres-cawapres. Jika sebelumnya Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka meralat soal istilah asam sulfat seharusnya asam folat, hal yang mirip baru-baru ini juga terjadi pada Cawapres nomor urut 03 Mahfud MD.

Diketahui saat mengunjungi Malaysia pada Jumat (8/12/2023), Menko Polhukam Mahfud MD yang juga Cawapres bagi Capres Ganjar Pranowo itu membahas soal penegakan hukum di KPK. Dia mengatakan, OTT KPK kadang dilakukan tidak dengan bukti yang cukup. 

"Kesalahan-kesalahan yang menyebabkan orang menjadi korban, karena telanjur orang menjadi target, OTT padahal bukti enggak cukup, dipaksakan juga ke penjara bisa terjadi. Makanya UU KPK-nya direvisi," ujar Mahfud saat menghadiri dialog kebangsaan dengan mahasiswa Indonesia se-Malaysia di Kuala Lumpur, Jumat (8/12/2023).

Namun pernyataan itu kemudian dia ralat pada saat menghadiri acara Hari Antikorupsi Sedunia di Bandung pada Sabtu (9/12/2023).

"Saya ralat dan perbaiki, bukan OTT, tapi menetapkan orang sebagai tersangka buktinya belum cukup, sampai bertahun-tahun itu masih tersangka terus," kata Mahfud dalam keterangan resmi.