Bloomberg Technoz, Jakarta - Di tengah ‘musim dingin’ yang dialami perusahaan rintisan (startup) di seluruh dunia, Indonesia dan Malaysia justru berupaya untuk memperdalam hubungan kerja sama dalam sektor tersebut demi mendorong investasi dan transfer teknologi.
Pada 9 Januari 2023, Penjana Kapital Sdn Bhd menandatangani Memorandum of Cooperation dengan dua perusahaan investasi lokal ternama—Indies Capital Partners dan AC Ventures. Prosesi penandatanganan ini disaksikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, serta figur pemerintahan Malaysia, di antaranya: Perdana Menteri Dato’ Seri Anwar Ibrahim dan Menteri Perdagangan Internasional dan Industri, Senator Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz.
Memorandum tersebut membentuk kerangka bagi Penjana Kapital, Indies Capital Partners, dan AC Ventures untuk menjelajahi peluang co-investasi pada perusahaan Malaysia dan Indonesia yang sedang bertumbuh, melalui pendanaan yang akan segera diluncurkan. Penandatanganan MoC ini juga mengukuhkan komitmen ketiga pihak untuk memfasilitasi investasi lintas negara dan teknologi transfer dalam sektor-sektor penting seperti data center, pendidikan, hotel dan restoran (hospitality), mobilitas, dan pengolahan limbah yang melibatkan startup asal Indonesia dan Malaysia.
Belum ada informasi mengenai nama pendanaan, total dana, serta estimasi kapan pendanaan akan diluncurkan.
Melalui kerja sama ini, Penjana Kapital bermaksud untuk menemukan kesempatan investasi baru dan berdampak dalam sektor emerging Indonesia. Di sisi lain, ketiga pihak akan membantu perusahaan Indonesia dan Malaysia untuk mendalami peluang bisnis yang scalable, bertukar pengetahuan kunci, serta mempraktikkan transfer teknologi untuk perkembangan industri dan bertukar networking.
“Penjana Kapital, Indies Capital Partners, dan AC Ventures, merupakan pemain besar dalam lanskap investasi di Indonesia dan Malaysia. Melalui kerja sama dan investasi lintas negara, perusahaan kami berkesempatan untuk memasuki pasar baru, mengakses sumber modal dan ahli baru, dan mendorong inovasi dan pertumbuhan kedua negara. Dengan kerja sama ini, kita juga memperdalam hubungan ekonomi Indonesia dan Malaysia, serta mempromosikan nilai-nilai ASEAN yang saling terhubung dan makmur. Kunci untuk merealisasikan potensi ini adalah dengan mengembangkan semangat kolaborasi dan mengedepankan kepentingan kedua negara,” ungkap Pandu Sjahrir, founding partner AC Ventures dan managing partner Indies Capital Partners.
Berdasarkan data dari Malaysia External Trade Development Corporation, badan promosi perdagangan nasional Malaysia, total nilai perdagangan Malaysia dan Indonesia bertumbuh sebesar 43.5% menjadi RM95,1 miliar selama tahun 2021, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Penjana Kapital merupakan bentuk inisiatif pemerintah Malaysia yang dibentuk pada Juli 2020 untuk mendorong perkembangan ekonomi inovasi dari startup, pendanaan dari modal swasta serta pencocokkan dari pemerintah untuk membangun industri modal ventura yang dinamis dan berkelanjutan di Malaysia.
Indies Capital Partners adalah salah satu manajer kredit swasta pertama di Asia Tenggara yang didirikan pada 2009. Saat ini, Indies Capital Partners merupakan manajer aset alternatif ternama mulai dari kredit swasta hingga ekuitas swasta, dengan total aset yang dikelola mencapai lebih dari $800 juta (Rp 12 triliun).
ACV adalah perusahaan modal ventura yang fokus berinvestasi pada startup tahap awal berbasis teknologi di Indonesia dan ASEAN, dengan total aset dikelola melebihi $500 juta (Rp 7,5 triliun).
(mar/roy)