Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli berhasil memangkas rugi bersih mencapai 29,62% menjadi Rp2,62 triliun, dari periode yang sama tahun lalu rugi bersih Rp3,72 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan laman Bursa Efek Indonesia, penurunan rugi bersih itu didukung penuh oleh kenaikan pendapatan bersih dan efisiensi beban penjualan sepanjang 9 bulan pertama tahun ini.
Blibli berhasil mencatatkan total pendapatan netto yang naik 8,92% menjadi Rp11,46 triliun, dari sebelumnya di tahun lalu Rp10,52 triliun.
Menariknya, pendapatan dari segmentasi ritel online justru drop, angkanya jatuh mencapai 6,64% menjadi hanya Rp7,1 triliun. Sementara, pendapatan dari toko fisik malah meningkat 19,34% menjadi Rp3,14 triliun, menyusul pendapatan dari institusi yang tumbuh 80% menjadi Rp1,98 triliun.
Perusahaan juga berhasil memangkas beban penjualan, dengan terjadi efisiensi 23,4% menjadi hanya Rp1,63 triliun. Serta pada beban biaya keuangan sebesar 56,9% menjadi Rp90,96 miliar.
Di samping itu, Blibli masih menderita sejumlah beban yang membengkak. Seperti beban pokok pendapatan yang meningkat 1,1% menjadi Rp9,72 triliun. Kemudian beban umum dan administrasi yang naik 13,9% menjadi Rp2,72 triliun, serta beban-beban lainnya juga naik 15% menjadi Rp41 miliar.
Dengan demikian, Rugi per Saham BELI tercatat di level Rp22/saham, terpangkas dari sebelumnya Rp37/saham.
Sampai dengan 30 September 2023, total kas dan setara kas Blibli tercatat turun 53% sebesar Rp1,44 triliun. Atas dasar itu, total aset Global Digital Niaga melemah 12% menjadi Rp12,38 triliun.
Kerugian yang terjadi sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2023, menaikan akumulasi defisit ekuitas menjadi Rp22,47 triliun, dibandingkan dengan akhir 2022 kemarin hanya Rp19,85 triliun. Ekuitas Blibli tercatat Rp7,95 triliun dengan liabilitas Rp4,42 triliun.
Saham BELI pada perdagangan Jumat (8/12/2023) bergerak di teritori negatif pada posisi Rp478/saham, melemah 2 poin (0,42%) dibandingkan sebelumnya. Dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,13 juta saham, dengan total nilai transaksi Rp1,02 miliar.

Berdasarkan konsensus Bloomberg, ada 3 analis merekomendasikan Buy saham BELI. Kemudian, ada 1 analis merekomendasikan Hold dan 1 analis memberi rekomendasi Sell.
Adapun konsensus menghasilkan target harga saham BELI ada di angka Rp510/saham untuk 12 bulan ke depan.
(fad/ezr)