"WKP Way Ratai ini sangat strategis dan salah satu yang terbaik di Indonesia, posisi Way Ratai ini juga memiliki peran penting sebagai Hub di Sumatera sehingga bisa menambah nilai dari panas bumi dengan mengembangkan secondary product khususnya green hydrogen," terang Julfi
“Kami optimistis kerja sama ini menjadi langkah maju yang positif,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama PTH. Direktur Utama Pertamina New and Renewable Energy (PNRE), Said Reza Pahlevy menyampaikan, penandatanganan akta pendirian ini menandai langkah maju yang signifikan dalam upaya mencapai solusi energi berkelanjutan.
"Pendirian PT Cahaya Anagata Energy merupakan bukti komitmen kami dalam membina kolaborasi dan kemitraan dalam industri Energi Baru dan Terbarukan. Melalui usaha patungan ini, kami memanfaatkan pemahaman mendalam PGE mengenai lanskap panas bumi dan juga pengalaman luas Chevron di industri ini untuk menjajaki peluang baru untuk diversifikasi dan transisi energi," tambah Reza.
Lebih lanjut, Pertamina Geothermal Energy (PGEO) menggenggam 40% saham PT Cahaya Anagata Energy. Sedangkan, sisanya, sebanyak 60% dikuasai oleh Chevron.
PT Cahaya Anagata Energy akan fokus melakukan eksplorasi panas bumi di WKP Way Ratai, Lampung, yang akan terus dilanjutkan hingga 2028.
Sebelumnya, PGEO dan Chevron tergabung dalam satu konsorsium telah diumumkan sebagai pemenang lelang WKP Way Ratai oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Juni tahun ini.
(fad/ezr)