Dia juga menegaskan pergerakan tersebut tak berkaitan dengan kepentingan politik, sejalan dengan bersamaan dimulainya kontestasi pemilu dan pilpres 2024 saat ini.
"Acara ini tidak terkait dengan pilpres, melainkan upaya untuk mengingatkan para calon pemimpin bangsa, agar menempatkan agenda pemberantasan korupsi dan penegakan HAM masuk dalam agenda prioritasnya," tegas dia.
Pajang Tokoh Aktivis 1998 yang Hilang
Berdasarkan pantauan, acara ini juga turut memamerkan berbagai karya foto jurnalistik foto pada masa tragedi 1998 silam, termasuk 13 aktivis yang menjadi korban hilang, yang hingga kini belum kunjung ditemukan.
Mereka adalah Petrus Bima Anugrah, Herman Hendrawan, Suyat, Wiji Thukul, Yani Afri, Dedi Hamdun, Noval Al Katiri, Ucok Munandar Siahaan, Hendra Kambali, Yadin Muhidin, Abdun Nasser, dan Ismail.
"Semua ini dilakukan agar masyarakat selalu ingat bahwa musuh terbesar negara saat ini adalah korupsi yang membuat rakyat jauh dari kesejahteraan," ujar Raden.
Pada pukul 15.20 WIB, berdasarkan pantauan, gelaran ini pun telah dipadati oleh ribuan pengunjung dari berbagai kalangan.
(ain)