Logo Bloomberg Technoz

Pekerja Minta Pengusaha Tak Lebay soal Boikot Produk Israel

Sultan Ibnu Affan
09 December 2023 18:00

Pembeli melihat-lihat pakaian di pusat perbelanjaan Blok M Plaza di Jakarta, Minggu (2/5/2021). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Pembeli melihat-lihat pakaian di pusat perbelanjaan Blok M Plaza di Jakarta, Minggu (2/5/2021). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kalangan pekerja meminta para pengusaha Indonesia tak berlebihan mengaitkan ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia, seiring dengan maraknya seruan boikot produk Israel yang menyebabkan penurunan konsumsi belanja masyarakat.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) Mirah Sumirat menilai kekhawatiran para pengusaha itu hanya mengada-ngada dan berlebihan saja.

"Kekhawatiran pengusaha itu terlalu mengada-ada dan berlebihan. Karena faktanya, PHK sepihak dan massal sudah banyak dilakukan oleh pengusaha sebelum adanya gerakan boikot Israel," ujar Mirah dalam pernyataan resmi, Sabtu (9/12/2023).

Mirah mengatakan, seyogyanya polemik PHK yang menyasar buruh tersebut sudah ada sejak adanya Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang dinilai semakin memuluskan PHK.

Sebab itu, lanjutnya, akar penyebab maraknya PHK massal di Indonesia, bukan pada gerakan boikot Israel, melainkan terletak pada pemerintah yang membuat regulasi secama UU Ciptaker itu.