Logo Bloomberg Technoz

Pemerintahan Biden juga telah menyatakan keberatannya mengenai tingginya angka kematian warga sipil, namun berpendapat bahwa Israel harus mempunyai hak untuk membela diri melawan Hamas. 

Sebelumnya pada hari yang sama, para pejabat dari Arab Saudi, Qatar, Mesir, Yordania, Turki dan wilayah Palestina telah menyampaikan pendapat mereka mengenai resolusi gencatan senjata selama kunjungan mereka ke Washington. Ini adalah perhentian terakhir kelompok tersebut dalam tur anggota tetap Dewan Keamanan, yang dimulai di Beijing bulan lalu.

Memveto resolusi tersebut memberikan dukungan penting bagi Israel, sesuai dengan argumen Presiden Joe Biden bahwa sekutu dekat AS tidak boleh mentolerir ancaman Hamas. Namun hal ini juga mengasingkan banyak sekutu di luar negeri dan Partai Demokrat progresif di dalam negeri.

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berterima kasih kepada Presiden Joe Biden karena berdiri teguh di pihak Israel, dengan menghalangi resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

“AS menunjukkan kepemimpinan dan nilai-nilainya. Gencatan senjata hanya akan mungkin terjadi jika semua sandera dilepaskan dan Hamas hancur,” ucap Erdan.

Sementara itu, Israel melanjutkan serangannya di seluruh Gaza pada Jumat dan Hamas menargetkan Israel dengan roket. Pasukan Israel mendesak lebih jauh ke kota selatan Khan Younis, kampung halaman pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar.

Menlu Retno Kecewa

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi mengaku kecewa terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.

“Saya sangat menyesalkan kegagalan DK PBB dalam mengadopsi gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, meskipun lebih dari 102 negara termasuk Indonesia ikut menjadi sponsor dalam resolusi tersebut,” kata Retno, dalam akun X @Menlu_RI, Sabtu (9/12/2023).

(bbn)

No more pages