Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mensinyalir Indonesia, yang diwakili holding BUMN tambang PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), tidak perlu terburu-buru untuk menjadi pengendali PT Vale Indonesia Tbk (INCO), usai divestasi saham 14%.

Hal itu disampaikan Arifin menanggapi hasil  rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) INCO yang digelar Rabu (6/11/2023). Di luar dugaan, rapat tersebut memutuskan untuk mengurangi hanya satu personel di jajaran direksi perusahaan dan tidak mengubah komposisi lainnya.

"Kalau company kan gitu, perlunya kapan [untuk ganti direksi] baru ya. Korporasi kan harus gitu, memangnya wah [setelah divestasi dan pegang saham mayoritas, harus] buru-buru gerak harus ganti [direksi]?," ujar Arifin di kantornya, Jumat (8/12/2023).

Setelah divestasi tersebut, MIND ID memang berpotensi mendapatkan posisi strategis dalam struktural manajemen Vale Indonesia. Arifin sebelumnya yakin setidaknya perwakilan dari holding BUMN pertambangan akan menduduki kursi direktur utama di Vale.

"Prinsipnya direktur utamanya nanti [dan] komisaris utamanya itu dari pemenang [pemegang saham terbanyak] kan. [Sekarang] yang paling gede siapa [porsi sahamnya]?" tidak lama sebelum RUPSLB INCO.

Bahkan, Arifin juga sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa pihak INCO telah menyetujui holding BUMN pertambangan itu akan menempatkan orangnya di posisi strategis dewan direksi dan komisaris Vale Indonesia.

"Kan sudah dikasih Komisaris Utama sama Direktur Utama," ujar Arifin medio November.

Induk perusahaan INCO, Vale Base Metals Ltd (VBM) sudah memberi sinyal bahwa divestasi 14% saham INCO ke MIND ID tidak akan menggeser posisi Vale Canada Ltd (VCL) sebagai pemegang saham pengendali perusahaan tambang nikel itu.

Hal itu terindikasi dari masih dominannya porsi kepemilikan saham VCL di Vale Indonesia, meski sebentar lagi akan resmi melepas 14% saham INCO ke holding badan usaha milik negara (BUMN) sektor pertambangan.

Bahkan, kepemilikan saham VCL di Vale Indonesia hampir setara atau sama besarnya dengan porsi yang dimiliki oleh MIND ID.

Berdasarkan keterangan resmi VBM, selaku induk VCL, setelah proses head of agreement (HoA) divestasi INCO kepada MIND ID di San Francisco pertengahan November, kepemilikan saham VCL terhadap saham INCO ternyata masih sebesar 33,9%, atau hanya beda 0,1% dengan MIND ID.

CEO PT Vale Indonesia (INCO) Febriany Eddy. (Bloomberg Technoz/ Sultan Ibnu Affan)

Hasil RUPSLB

Adapun, dalam RUPSLB dua hari lalu, para pemegang saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memutuskan untuk mengurangi hanya satu personel di jajaran direksi perusahaan.

Dalam hal ini, pemegang saham menyetujui pengunduran diri R Mattheew Cherevaty sebagai direktur.

"Pengunduran diri salah satu direktur Matt Cherevaty itu diterima oleh pemegang saham. Itu saja," ujar Rudiantara, Komisaris Independen INCO ditemui usai RUPSLB di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Rudiantara mengatakan para pemegang saham belum memutuskan siapa pengganti Mattheew. Dia mengatakan tugas yang sebelumnya diemban Mattheew masih dapat ditangani oleh direksi lain.

"Enggak ada [pengganti/pelaksana tugas], masih bisa ditangani direksi yang eksisting."

Berikut jajaran Direksi dan Komisaris terbaru INCO setelah RUPSLB (6/12/2023):

Direksi

  • Presiden Direktur: Febrainy Eddy
  • Wakil Presiden Direktur: Adriansyah Chaniago
  • Direktur Keuangan : Bernardus Irmanto
  • Direktur : Vinicius Mendes Ferreira
  • Direktur Operasional : Abu Ashar

Komisaris

  • Presiden Komisaris: Deshnee Naidoo
  • Wakil Presiden Komisaris: Rachmat Kaimuddin
  • Komisaris: Gustavo Garavaglia
  • Komisaris: Fabio Ferraz
  • Komisaris: Yusuke Niwa
  • Komisaris: M. Jasman Pandjaitan
  • Komisaris: Farrah Carrim
  • Komisaris Independen: Raden Sukhyar
  • Komisaris Independen: Rudiantara
  • Komisaris Independen: Dwia Aries Tina Pulubuhu

(ibn/wdh)

No more pages