"Masih proses. Itu mungkin minggu ini sekaligus penetapan ya. Itu kita harapkan minggu ini sudah, dan setelah itu nanti akan ada pengadaan, baru nanti pengiriman," ujarnya pertengahan November.
Pemerintah melalui Kementerian ESDM sebelumnya telah merencanakan untuk membagikan rice cooker sebanyak 500.000 unit kepada masyarakat, dengan anggaran hingga Rp347,5 miliar.
Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga.
Dalam beleid itu, terdapat kriteria penerima bantuan yakni untuk rumah tangga yang memiliki golongan tarif listrik dengan daya 450 volt-ampere (R-l/TR), dengan daya 900 volt-ampere dan 900 volt-ampere RTM (R-l/TR), dan daya 1.300 volt-ampere (R-l/TR).
Lalu, untuk rumah tangga yang tidak sama sekali memiliki AML, yang dibuktikan dengan validasi pejabat wilayah setingkat kepala desa/lurah setempat.
Jisman mengatakan, maksud pemerintah untuk menyalurkan bantuan rice cooker gratis tersebut bertujuan untuk meningkatkan konsumsi listrik masyarakat.
Selain itu, program tersebut juga diklaim bakal mengurangi subsidi impor gas minyak cair atau liquified petroleum gas (LPG) hingga 29 juta ton atau setara 9,7 juta tabung LPG 3 kilogram.
(ibn/wdh)