Meski begitu pasar tetap harus menyimak berkembangan terakhir rencana aliansi TikTok Shop dengan Tokopedia ini. Terlebih rincian kesepakatan komersial dan struktur pasca investasi anak usaha ByteDance ini ke unit bisnis grup GOTO.
Lebih detail, JPMorgan memfokuskan pada bunyi kesepakatan; akan seperti apa struktur aliansi dari keduanya, dan jika terjadi investasi langsung bagaimana kepemilikannya, valuasinya, dan tata kelola di dalam Tokopedia pasca aksi korporasi, bagaimana pembagian ekonomi dan investasi pasca kesepakatan kemitraan, dan apakah akan ada dilusi lanjutan dari saham GOTO di Tokopedia/JV.
“Dengan asumsi kapitalisasi pasar GOTO saat ini sebesar US$6,5 miliar dan Tokopedia memiliki 50% dari nilai tersebut, harga patokan untuk menentukan valuasi kesepakatan berada di kisaran ~US$3,25 miliar," papar JPMorgan.
"Meskipun rinciannya belum pasti, kami percaya berita tentang kesepakatan potensial dapat menghasilkan reaksi harga saham yang positif karena ekspektasi manfaat yang dapat diberikan TikTok untuk Tokopedia dan ekosistem fintech dan logistik GOTO,” lanjutnya.
Kesepakatan informal kemitraan dilaporkan Bloomberg News pada Selasa (5/12/2023), mengutip sumber-sumber yang mengaku mengetahui proses deal antara TikTok dengan GOTO untuk investasi di Tokopedia. Kesepakatan rinci akan diumumkan paling cepat minggu depan.
Kecil peluang kesepakatan ini batal, namun jika hal tersebut terjadi JPMorgan mengingatkan akan ada pengaruh pada saham. “Jika kesepakatan gagal untuk terwujud atau strukturnya tidak menguntungkan, saham dapat tetap berada dalam kisaran jangka pendek hingga menengah tanpa adanya katalis lebih lanjut, dalam pandangan kami.”
Sebelumnya GOTO memang membuka opsi melakukan investasi secara selektif demi mempertahankan momentum pertumbuhan. Akhir tahun 2023 juga menjadi pertaruhan target grup GOTO untuk menghasilkan kinerja positif EBITDA yang disesuaikan setelah sebelumnya selalu berada pada level negatif imbas strategi ekspansif.
Hingga kuartal III-2023, EBITDA yang disesuaikan grup GOTO masih minus Rp3,7 triliun, lebih baik 71% dari periode sebelumnya. Unit bisnis Gojek mencatatkan EBITDA yang disesuaikan minus Rp458 milar, sementara Tokopedia -Rp974 miliar. EBITDA yang disesuaikan unit fintech, lewat GoPay juga -Rp1,4 triliun, mengekor unit logistik -Rp363 miliar.
Sebelumnya Henry Wibowo menyatakan bahwa rivalitas antar pemain e-commerce bisa jadi sirna dan berganti menjadi sekutu saat memiliki kepentingan sejalan. Dalam pandangan berbagai analis, gabungan TikTok Shop dan Tokopedia akan menjadi kekuatan baru yang berpotensi mengubah lanskap belanja online di Indonesia.
Yang jelas 125 juta user aktif TikTok akan jadi bekal berharga bagi Tokopedia untuk memenangkan persaingan di pasar domestik, khususnya saat melawan dua platform asal China, Shopee dan Lazada. TikTok unggul dalam menghasilkan trafik yang signifikan selama menjalankan bisnis e-commerce TikTok Shop. Hal ini secara otomatis mendorong pertumbuhan nilai transaksi (GMV).
“Kemampuan ini dapat menguntungkan Tokopedia dan membantunya mendapatkan pangsa pasar momentum melawan para pesaing,” tulis JPMorgan. Akan tetapi, penting diketahui bahwa e-commerce yang didukung media sosial juga mendorong peningkatan beban biaya meski positif terhadap GMV.
(wep/dba)