"Meningkatnya kondisi permintaan baik di dalam negeri maupun internasional memberikan kehidupan baru sektor manufaktur Vietnam selama Februari, menghentikan pelemahan selama tiga bulan sekitar pergantian tahun," kata Andrew Harker, Direktur Ekonomi di S&P Global Market Intelligence.
Kebangkitan aktivitas manufaktur di China pada bulan Februari terjadi saat pabrik dibuka kembali setelah liburan Tahun Baru Imlek. PMI China berada di angka 52,6 bulan lalu, mengalahkan estimasi median 50,6 dalam survei ekonom Bloomberg.
Indeks nonmanufaktur — yang mengukur aktivitas di sektor jasa dan konstruksi — meningkat menjadi 56,3 dari 54,4, lebih baik dari proyeksi yang sebesar 54,9.
Sementara itu, kontraksi di pabrik-pabrik Asia Utara masih bertahan pada Februari. Penurunan tajam terjadi di Jepang, di mana PMI jatuh ke 47,7 pada Februari, terendah dalam lebih dari dua tahun.
Korea Selatan akan melaporkan datanya pada Kamis, tetapi data ekspor awal yang lemah menunjukkan keadaan suram yang masih berlanjut.
Taiwan menunjukkan peningkatan paling tajam di kawasan ini, dengan PMI melonjak menjadi 49 dari 44,3, meskipun masih berada di zona merah.
"Pergerakan naik dalam indeks mencerminkan perbaikan relatif dalam permintaan di beberapa perusahaan, sebagian karena pelonggaran pembatasan Covid-19 di China, dan bertambahnya harapan bahwa penurunan terburuk telah berlalu," kata Annabel Fiddes , Direktur Asosiasi Ekonomi di S&P Global Market Intelligence.
(bbn)