Pabrik ini akan mendukung upaya Apple untuk melokalisasi rantai pasokannya dan memperkuat kemitraannya dengan Tata. Tata sebelumnya sudah memiliki pabrik iPhone hasil akuisisi dari Wistron Corp. di negara bagian Karnataka.
Apple mendiversifikasi operasinya dari China dengan bekerja sama dengan mitra-mitra perakitan dan manufaktur komponen di India, Thailand, Malaysia, atau negara lain.
Seorang juru bicara Apple menolak berkomentar, sementara seorang perwakilan Tata tidak menanggapi permintaan komentar.
Konglomerat India ini telah mengambil langkah lanjutan untuk meningkatkan bisnisnya dengan Apple. Tata bermaksud memperluas bisnis tradisionalnya dari sekadar garam hingga perangkat software.
Tata telah mempercepat perekrutan karyawan di fasilitasnya yang ada di Hosur, tempat perusahaan ini memproduksi casing iPhone, atau casing logam. Tata juga akan meluncurkan 100 toko ritel yang berfokus pada produk-produk Apple. Sementara itu, Apple telah membuka dua toko di negara ini dan menambah tiga toko lagi.
Subsidi terkait produksi dari Perdana Menteri Narendra Modi telah memacu para pemasok utama Apple seperti Foxconn Technology Group dari Taiwan dan Pegatron Corp untuk meningkatkan produksinya di India.
Kebijakan Modi membantu Apple merakit lebih dari tujuh miliar dolar AS iPhone di India pada tahun fiskal sebelumnya, meningkatkan pangsa produksi perangkat ini di negara ini menjadi sekitar 7%. Sisanya masih dirakit di China, yang sampai beberapa tahun lalu.
Pabrik baru ini berukuran sedang di antara pabrik iPhone di seluruh dunia. Pabrik ini kemungkinan akan lebih besar dari pabrik yang diakuisisi Tata dari Wistron, yang mempekerjakan lebih dari 10.000 orang, namun lebih kecil dari fasilitas Foxconn di China yang mempekerjakan ratusan ribu orang.
Apple dan Tata kemungkinan besar dapat mendesak pemerintah untuk memberikan subsidi untuk pabrik baru ini. Fasilitas hasil kerja sama kedua perusahaan akan mulai berproduksi tepat pada saat insentif keuangan yang didukung oleh pemerintah akan berakhir.
(bbn)