Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo mendesak perbankan, terutama Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk menyalurkan kredit dengan syarat yang mudah ke usaha, menengah, kecil, dan mikro (UMKM) Tanah Air. Tujuannya, demi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Kepala Negara mengimbau Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk berdiskusi dan memperbaiki regulasi terkait persyaratan pembiayaan UMKM. Intinya, Jokowi meminta regulator mempermudah persyaratan kredit bagi UMKM. 

"Regulasinya yang harus diperbaiki karena tidak semua UMKM memiliki aset agunan, memiliki collateral, sehingga prospek juga harus di lihat. Jangan hanya melihat agunannya mana, dilihat juga dong prospeknya. Tidak punya agunan, tetapi prospeknya bagus mestinya juga bisa diberikan kredit," papar Jokowi dalam Pembukaan UMKM EXPO (RT) Brilianpreneur yang digelar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Kamis (7/12/2023).

Dalam hal ini, Jokowi juga meminta BRI untuk mempermudah persyaratan kredit bagi UMKM. Sebagai informasi, BRI merupakan bank dengan porsi penyaluran kredit UMKM terbesar di indonesia.

"Di BRI sendiri 83%. Memang UMKM ini berarti hampir semuanya dipegang oleh BRI, bank lain tidak diberi peluang," ujar Jokowi di hadapan Direktur Utama BRI Sunarso.

Berdasarkan data perbankan, penyaluran kredit bank ke sektor UMKM tercatat hanya 21% dari total kredit yang ada. Porsi ini jauh lebih rendah dibanding penyaluran kredit UMKM di China dan Jepang yang masing-masing mencapai 65% dari total kredit perbankan. Di India, porsi penyaluran kredit bank untuk UMKM juga mencapai 50%.

Tak hanya itu, Jokowi juga mengimbau pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya dengan mengamati tren dan permintaan pasar, serta berinovasi terhadap produknya sesuai selera pasar. Dengan demikian, UMKM bisa mengekspor produk andalannya ke luar negeri.

"Kalau kita lihat memang masih belum besar, ekspor produk UMKM baru 15,7%, masih di bawah Singapura 41%, Thailand 29%. Ini yang menjadi pekerjaan-pekerjaan besar kita," kata Jokowi. 

(lav)

No more pages