Ancaman tersebut merujuk pada penghancuran luas yang diluncurkan oleh militer Israel di bagian utara Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan oleh Hamas, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh AS dan Uni Eropa. Israel kini memusatkan perhatian ke selatan Gaza, dengan pasukan dilaporkan masuk ke Khan Yunis.

Hizbullah telah menyatakan solidaritas dengan Hamas. Seiring eskalasi pertempuran di Jalur Gaza, baku tembak lintas batas antara Israel dan Hizbullah sudah menjadi peristiwa sehari-hari. Di saat yang sama, Hizbullah belum meluncurkan operasi militer penuh, sehingga membantu mengurangi kekhawatiran bahwa konflik dengan Hamas akan berkembang menjadi perang regional yang lebih luas.

Dalam percakapannya dengan Netanyahu, Gedung Putih mengatakan Biden menyatakan keprihatinan atas sandera di Gaza, serangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat, dan seberapa pentingnya menjamin pasokan bantuan kemanusiaan yang stabil ke Gaza. Namun, Gedung Putih tidak menyebutkan peringatan Netanyahu kepada Hizbullah.

Gedung Putih menambahkan, Biden dan Raja Abdullah II "menegaskan komitmen mereka" untuk bekerja sama dengan negara-negara lain di wilayah itu, guna membantu mencapai kesepakatan perdamaian yang akan mencakup pembentukan negara Palestina.

(bbn)