Secara keseluruhan, angka-angka yang dirilis pada Jumat ini dapat mempersulit jalur kebijakan Bank Sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) karena pihak berwenang menunggu munculnya siklus harga upah yang positif.
"Data yang direvisi dan laporan belanja menunjukkan tanda-tanda pelemahan konsumsi," kata Nobuyasu Atago, kepala ekonom di Rakuten Securities Economic Research Institute. "Ini berisiko bagi BOJ untuk mengakhiri kebijakan suku bunga negatif ketika ekonomi sudah semakin memburuk."
"Namun, saya pikir skenario utama mereka adalah mereka akan melakukan langkah itu pada bulan Januari dengan perkiraan harga baru," kata Atago.
(bbn)
No more pages