“Laporan ketenagakerjaan kemungkinan akan memberikan indikasi tambahan tentang pelemahan pasar tenaga kerja, sebuah pertanda yang disambut baik oleh para pengusaha,” kata Jose Torres, Ekonom Senior di Interactive Brokers.
“Dampaknya pada pasar, bagaimanapun, akan bergantung pada apakah para investor melihat data tersebut sebagai batu loncatan menuju pemotongan suku bunga pada Maret dan soft landing, atau sebagai dampak buruk pada pengeluaran konsumen dan perlambatan ekonomi yang lebih tajam,” jelasnya.
Klaim pengangguran berulang di AS, yang mengukur orang-orang menganggur dan telah menerima tunjangan pengangguran untuk sementara waktu, turun menjadi 1,86 juta dalam pekan di 25 November, dan ada di bawah ekspektasi pasar 1,91 juta.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, klaim awal meningkat menjadi 220.000 dalam pekan 2 Desember, menurut data Departemen Tenaga Kerja yang terbit Kamis. Hal itu sejalan dengan perkiraan dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom.
Perekrutan musiman juga berada pada level terendah untuk saat ini dalam satu dekade terakhir, menurut laporan terpisah.
“Pasar kerja melonggar, dan para pemberi kerja tidak secepat itu untuk merekrut,” disampaikan Wakil Presiden Senior Andrew Challenger dalam sebuah pernyataan.
Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, sinyal perlambatan di pasar tenaga kerja AS telah memperkuat ekspektasi bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dapat memulai pemangkasan suku bunga di awal tahun depan.
“Hal ini memberi bukti terkini mengenai melemahnya pasar tenaga kerja AS, sehari setelah data memperlihatkan penurunan jumlah lowongan kerja (Job Opening) di bulan Oktober,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Adapun data laporan ADP National Employment memperlihatkan bahwa sektor swasta di AS merekrut 103.000 pekerja di bulan November, lebih rendah dari jumlah perekrutan sebanyak 106.000 di bulan Oktober dan ekspektasi pasar 130.000.
Sebagai sentimen lanjutan, harga minyak dunia terus melanjutkan penurunan dan mendekati level terendah dalam lima bulan. Reli singkat yang terjadi akan segera meredup, didorong oleh rendahnya keyakinan perdagangan dan meningkatnya kekhawatiran terkait kelebihan pasokan.
Minyak West Texas Intermediate (WTI) turun mendekati US$69/barel, membawa kerugiannya menjadi 11% selama enam sesi berturut-turut. Angka tersebut merupakan kerugian harian terpanjang sejak Februari.
Patokan global Brent ditutup di kisaran US$74, yang juga ada di level terendahnya sejak Juni.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa (cadev) Indonesia pada November naik US$ 5 miliar menjadi US$ 138,1 miliar.
Pencapaian cadev RI pada November merupakan angka tertinggi sejak Mei 2023. Kenaikan cadev bulan November juga menjadi kenaikan terbesar setidaknya sejak Agustus 2021.
BI memaparkan, kenaikan posisi cadev tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond Pemerintah dan penarikan pinjaman luar negeri Pemerintah.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," terang Erwin Haryono, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI dalam pernyataan, Kamis (7/12/2023).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,7% ke 7.134 disertai dengan munculnya volume pembelian.
“Selama IHSG belum mampu menembus 7.150 sebagai resistancenya, maka saat ini diperkirakan IHSG sedang membentuk wave (ii) dari wave [iii].,” papar Herditya dalam risetnya pada Jumat (8/12/2023).
Herditya juga memberikan catatan, adapun area koreksi IHSG terdekatnya diperkirakan berada di 6.954-7.029 untuk pada skenario berwarna hitam.
Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham AGII, ERAL, KLBF dan TLKM.
Kemudian, Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG diperkirakan lanjut menguat dengan uji resistance di 7.180 pada perdagangan Jumat (8/12).
“IHSG berpotensi menguat terbatas menguji resistance di 7.180 pada Jumat (8/12). Secara teknikal IHSG bertahan diatas indikator MA-5 meski Stochastic RSI telah memasuki overbought area,” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco merekomendasikan saham INTP, ICBP, BUKA, HEAL, DOID, ISAT dan TLKM.
(fad)