Logo Bloomberg Technoz

Dolar AS Mulai Melemah, Ada Peluang Rupiah Bangkit

Tim Riset Bloomberg Technoz
08 December 2023 07:45

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah di pasar spot hari ini, Jumat (8/12/2023), kemungkinan masih akan bergerak dalam kisaran terbatas dengan potensi penguatan menyusul data klaim pengangguran berulang Amerika Serikat (AS) yang menurun memperlihatkan kondisi ketenagakerjaan di negeri itu semakin melemah dan menebalkan ekspektasi bunga acuan Federal Reserve (The Fed) akan mulai menurunkan bunga acuan pada awal tahun depan.

Indeks dolar AS ditutup melemah semalam 0,6% memberikan ruang bagi mata uang yang menjadi lawannya untuk sedikit bangkit pagi ini. Secara teknikal, rupiah memiliki level resistance terdekat menuju Rp15.465/US$ dengan potensi penguatan ke kisaran Rp15.445-Rp15.400/US$.

Sementara bila rupiah tidak mampu meraih momentum penguatan, pergerakan mata uang Indonesia bisa melanjutkan pelemahan kemarin dengan target kontraksi ke kisaran Rp15.540-Rp15.595/US$. Level support selanjutnya berpotensi tertahan di MA-50 di Rp15.652/US$.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Jumat 8 Desember (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

Di pasar forward pagi ini, kontrak Non Deliverable Forward rupiah masih bergerak melemah pagi ini di kisaran Rp15.511-Rp15.513/US$, setelah ditutup menguat kemarin di kala rupiah di pasar spot justru ditutup melemah sejalan dengan tekanan yang dialami mata uang Asia akibat sentimen outlook utang China.

Pelaku pasar hari ini akan mengarahkan fokus pada rilis data pengangguran di Amerika Serikat untuk bulan November yang akan memberi konfirmasi lebih jelas terkait arah bunga acua The Fed. Pekan depan pada 13 Desember, The Fed akan menggelar Federal Open Meeting Committee (FOMC) di mana pasar memprediksi bunga acuan akan ditahan.