Mia Gindis - Bloomberg News

Bloomberg, Harga minyak melanjutkan penurunan dan mendekati level terendah dalam lima bulan karena reli singkat yang terjadi segera meredup. Rendahnya keyakinan perdagangan dan meningkatnya kekhawatiran terkait kelebihan pasokan membuat para trader algoritmik mengambil keputusan.

Minyak West Texas Intermediate (WTI) turun tipis mendekati US$69 per barel, membawa kerugiannya menjadi 11% selama enam sesi terakhir. Angka tersebut merupakan kerugian harian terpanjang sejak Februari. Patokan global Brent ditutup di kisaran US$74, level terendah sejak Juni.

Harga minyak menguat di awal sesi setelah turun ke wilayah oversold pada indeks kekuatan relatif sembilan hari, sebuah sinyak teknis yang sering kali mendahului kenaikan. Kenaikan tersebut kemudian segera memudar, dengan sentimen bearish yang mendorong banyak pelaku pasar untuk menyingkir, membiarkan komoditas ini mengikuti arahan dari pasar yang lebih luas dan investor algoritmik. 

Penasihat perdagangan komoditas yang mengikuti tren mendorong Brent lebih rendah setelah harga menembus US$74,50, di mana banyak program penjualan dilakukan.