Meski demikian, timbul kontroversi politik ketika Mahkamah Konstitusi meloloskan uji materi UU Pemilu terkait batas minimum usia calon presiden dan calon wakil presiden.
Keputusan MK ini meloloskan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, maju mendampingi Prabowo Subianto di pilpres 2024.
Belakangan Majelis Kehormatan MK memutuskan keputusan itu sarat dengan konflik kepentingan sehingga Ketua MK yang juga paman dari Gibran dipecat dari jabatannya.
Setelah itu, KPU juga mengubah format debat capres dan cawapres sehingga tidak ada lagi debat antar cawapres. Debat cawapres kali ini akan didampingi juga oleh capres. Pandangan publik pun muncul bahwa perubahan ini dilakukan untuk kepentingan Gibran. Satu tudingan yang dibantah oleh TPN koalisi pendukung Prabowo-Gibran.
Sekalipun ada pro dan kontra di publik, Jokowi menjawab bahwa sebagai orangtua dia hanya bisa mendukung anak-anaknya.
Tudingan terkait potensi kecurangan dalam piplres mendatang sudah digaungkan sejak lama.
Cak Imin meminta relawan pendukungnya untuk terus bersuara bilamana melihat kecurangan dalam Pemilu 2024. Hal tersebut kata dia, tak boleh didiamkan dan dibiarkan terjadi.
"Ini akan terus kita teriaki (kecurangan) supaya Indonesia tidak salah jalan, supaya Indonesia tetap lurus sesuai dengan amanah demokrasi dan reformasi," ujarnya.
Tudingan potensi kecurangan ini tidak hanya digaungkan oleh pasangan Anies-Imin, tetapi juga oleh pasangan Ganjar-Mahfud yang diusung oleh koalisi pimpinan PDIP.
(prc/ezr)
