Yuliot menyebut, Xinyi Group tidak hanya berinvestasi di Rempang, tapi juga investasi di KEK JIIPE Gresik yang memproduksi berbagai jenis produk kaca. Sedangkan investasidi Rempang Eco-City Xinyi Group terintegrasi dengan solar panel.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebelumnya mengungkapkan Xinyi akan menggelontorkan investasi senilai U$11,5 miliar atau setara Rp175 triliun untuk membangun beberapa proyek di Pulau Rempang.
"Jadi saya pastikan bahwa Xinyi insyallah sampai dengan hari ini saya ngomong sudah clear. Clear masuk (investasi) dan ini sudah saya cek," kata Bahlil.
Menurut Bahlil, Xinyi akan membangun kawasan industri terintegrasi, pabrik pengolahan pasir silika, industri soda abu, hingga industri kaca panel surya.
Selain itu, perusahaan asal China tersebut juga ingin membangun pabrik industri kaca float, industri silikon industrial grade, industri pengolahan kristal, industri sel dan modul surya, dan infrastruktur pendukungnya.
Total lahan Pulau Rempang yang akan dikembangkan dalam proyek investasi jumbo ini hanya 8.142 hektare (ha) dari total luas area tersebut yang mencapai 17.600 ha.
Pada lahan tersebut, Xinyi mendapatkan 570 hekatre area penggunaan lain (APL) dan 7.572 hektare lahan hutan produksi dikonversi (HPK). Nantinya pada tahap pertama, pemerintah baru akan menggarap lahan seluas 2.300 hektare.
(mfd/ezr)