Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) mengeklaim investasi Xinyi Group dalam proyek pembangunan Rempang Eco-City tetap berlanjut walau pembangunannya molor dari target. 

“Mereka (Xinyi) sejauh ini masih tetap komit (komitmen) melakukan kegiatan investasi di sana (Rempang),” kata Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi (BKPM) Yuliot Tanjung di sela Rapat Koordinasi Investasi Nasional 2023 di Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Pemerintah setidaknya sudah dua kali gagal meloloskan investasi untuk membangun Pulau Rempang. Usaha pertama berlangsung pada 2004 saat ada minat investasi besar dari beberapa negara. Jelang pelaksanaan, masyarakat kembali dimobilisasi berdemo dan menolak, sehingga proyek gagal. Hal serupa kembali terjadi saat investasi mau masuk pada 2010. 

Terkait molornya pembangunan tersebut, kata Yuliot karena terjadi aksi penolakan yang dilakukan oleh warga Rempang. Dia mengatakan, sebetulnya masyarakat sudah tahu perihal proyek tersebut, namun ada intervensi pihak luar yang menginisiasi agar proyek Rempang Eco-City tidak terjadi. 

“Menyelesaikan masalah perlu waktu. Kami komunikasi terus sama mereka (Xinyi),” tuturnya.