Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) menghasilkan laba bersih Rp 1,19 triliun sepanjang tahun lalu. Terjadi kenaikan 21% dibanding periode sebelumnya. Meski mencatat penurunan pendapatan, kinerja Salim Ivomas masih positif berkat efisiensi pada beban penjualan dan distribusi.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, penjualan perseroan turun 9,4% menjadi Rp 17,7 triliun. Beban pokok menurun 9,38% menjadi Rp 13,14 triliun. Laba kotor tercatat turun 9,7% menjadi Rp 4,6 triliun.

Beban penjualan dan distribusi sepanjang 2022 turun signifikan sekitar Rp 360 miliar. Efisiensi juga terjadi pada beban keuangan, yang hingga Desember tercatat Rp 619,9 miliar. Akumulasi dari efisiensi ini membawa laba sebelum pajak SIMP naik tipis 4,8% menjadi Rp 2,39 triliun.

Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami kenaikan dari Rp 990,4 miliar menjadi Rp 1,19 triliun. Sementara rasio pengungkit neto (net gearing) SIMP per 31 Desember lalu turun menjadi 0,26 kali dibandingkan posisi sebelumnya, 0,37 kali.

“Pada sepanjang 2022, Grup SIMP meraih kinerja keuangan yang positif terutama seiring kenaikan harga jual rata-rata serta upaya-upaya kami dalam pengendalian biaya dan efisiensi. Sektor agribisnis pada 2022 masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dampak cuaca dan volatilitas harga komoditas. Kondisi cuaca telah mempengaruhi produksi TBS inti kami namun secara year on year, kami telah melihat pemulihan produksi terutama pada semester II-2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” jelas Direktur Utama Salim Ivomas Pratama, Mark Wakeford dalam keterangannya, sebagaimana dikutip Rabu (1/3/2023).