Logo Bloomberg Technoz

Mulai Dilirik Taipan, Investasi Panas Bumi Banyak Tantangan

Sultan Ibnu Affan
07 December 2023 20:20

PLTP Kamojang yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy di Garut, Rabu (17/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
PLTP Kamojang yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy di Garut, Rabu (17/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Asosiasi Panasbumi Indonesia/Indonesia Geothermal Association (API/Inaga) menjabarkan berbagai kendala dalam investasi sektor energi panas bumi, yang membuatnya menantang untuk dikembangkan meski mulai marak dilirik investor.  

Sekjen API-Inaga Riza Pasikki tidak menampik berbagai risiko juga melekat dalam karakteristik energi panas bumi, mulai dari tahap eksplorasi hingga operasional.

Dia menjelaskan risiko sumber daya, khususnya di tahap eksplorasi, merupakan risiko paling krusial dan berkaitan erat dengan biaya modal dan potensi kegagalan yang signifikan.

“Misalnya ketika pengeboran pada tahap ini tidak berhasil menemukan sumber daya panas bumi yang berkelanjutan dari segi komersial. Di Indonesia, tingkat keberhasilan sumur panas bumi pada tahap eksplorasi kurang lebih hanya mencapai 50%—60%,” ujarnya, Kamis (7/12/2023).

Tidak hanya itu, panas bumi membutuhkan investasi awal yang signifikan, seringkali jauh lebih besar dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya.