Adapun, sejumlah eksekutif mengatakan aplikasi media sosial berbasis video milik ByteDance asal China ini telah setuju untuk bekerja sama dengan Tokopedia dalam beberapa wilayah.
Hal ini sekaligus memelopori sebuah kolaborasi untuk e-commerce luar negeri dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini.
Masih dari orang yang mengetahui informasi kesepakatan tersebut mengungkapkan, kesepakatan informal telah berlangsung sebagaimana diberitakan sebelumnya, dan minggu depan adalah waktu paling cepat rilis disampaikan secara resmi kepada masyarakat luas.
Mencermati lebih lanjut, kesepakatan itu digadang-gadang dapat membantu pertumbuhan bisnis penjualan Tokopedia, di mana TikTok memiliki 125 juta pengguna aktif di Indonesia.
“[Kesepakatan TikTok Shop Tokopedia] akan membantu GOTO menghidupkan kembali pertumbuhan pengguna tahunan yang lesu, sekaligus mendorong penjualan segmen lainnya, seperti logistik, pembayaran digital, dan pinjaman,” tulis analis Bloomberg Intelligence, Nathan Naidu dalam risetnya.
Hal senada juga ditulis analis Macquarie dalam riset terbaru, di mana kenaikan saham GOTO yang terjadi menyusul kolaborasi potensial TikTok yang dinilai akan saling menguntungkan, dan katalis positif tambahan untuk GOTO di tengah potensi peningkatan pendapatan.
“Kami percaya kolaborasi potensial TikTok dengan GOTO bisa menjadi situasi saling menguntungkan mengingat rekam jejak GOTO sebagai juara lokal dengan pemegang saham yang terhubung dengan baik,” terang riset tersebut.
Di samping itu, riset JPMorgan menyatakan masih ada sejumlah pertanyaan yang perlu dijawab untuk menghitung keuntungan bagi GOTO dalam transaksi ini. Pertanyaan tersebut, pertama, struktur kemitraan antara TikTok dan Tokopedia. Kedua, apabila transaksi dilakukan dengan investasi langsung bagaimana struktur kepemilikan saham, valuasi dan tata kelola Tokopedia.
Pertanyaan ketiga bagaimana TikTok dan Tokopedia berbagi dalam dalam perekonomian dan investasi. Keempat, apakah akan terjadi dilusi saham GOTO di Tokopedia jika kebutuhan investasi tetap tinggi dan Tiktok terus menyuntikan modal.
Berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 21 analis merekomendasikan Buy saham GOTO. Sementara ada 11 analis rekomendasikan Hold, dan 3 lainnya rekomendasikan Sell.
Konsensus menghasilkan target harga potensial saham GOTO dapat mencapai Rp100/saham untuk 12 bulan ke depan.
Terbaru, Divya Gangahar Kothiyal, analis Morgan Stanley memberikan rekomendasi In-Line dengan target harga mencapai Rp119/saham. Sedang, Stevanus Juanda, analis UOB KayHian memberikan rekomendasi Buy pada saham GOTO dengan target harga Rp121/saham.
(fad/wdh)