Saat rumor TikTok kembali ke Indonesia dengan peluang menggandeng GOTO, saham perusahaan superapps ini mengalami kenaikan. Namun saat Selasa kabar kepastian TikTok akhirnya memilih berinvestasi di Tokopedia — bukan membentuk usaha patungan dan menghadirkan aplikasi baru— saham GOTO terpantau ambles.
Pada Rabu (6/12/2023), Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, hingga pukul 15.30, Rabu (6/12/2023), saham GOTO kehilangan 10 poin atau setara dengan pelemahan 9,9% ke level Rp91. Hari itu saham GOTO sejatinya sempat dibuka menguat 2 poin ke level Rp103 pada pembukaan pagi ini. Namun, kenaikan ini tidak mampu bertahan lama.
Hari ini, Kamis, cenderung bergerak datar. Hingga pukul 15:30 saham GOTO bergerak di level Rp93/saham, naik dari harga penutupan sebelumnya Rp92/saham. Pada awal perdagangan sesi I pagi hari ini GOTO dibuka stagnan Rp92/saham.
Sejumlah investor berpeluang mengantisipasi harga (Priced In). Mereka menantikan rincian transaksi TikTok dan Tokopedia sampai dengan diumumkan kesepakatan tersebut.
Pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Direktur I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya telah meminta konfirmasi kepada manajemen GOTO soal kabar tersebut. “Sehubungan dengan adanya pemberitaan media terkait GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan ByteDance Ltd. (Tiktok), Bursa telah melakukan Permintaan Penjelasan atas Pemberitaan tersebut dan masih menunggu tanggapan dari Perseroan,” jelas Nyoman, Kamis (7/12/2023).
Sementara Kementerian Perdagangan menyatakan saat benar terjalin kerja sama antara TikTok dengan platform dagang-el (e-commerce) lokal diperbolehkan. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sebelumnya menegaskan, “ya kerja sama, kalau kerja sama kan boleh. Kamu mau kerja sama induk grosir boleh. Kerja sama boleh. Kecuali kalau buka usaha baru [harus mengajukan izin baru]. Kalau kerja sama boleh saja. Industri luar negeri kerja sama di sini boleh.”
(ros/wep)