"Kita harus fokus pada investasi yang menggerakkan pertumbuhan ekonomi, yang meningkatkan lapangan kerja, yang memberikan nilai tambah yang tinggi," kata Jokowi.
Dalam hal ini, Jokowi menyebutkan hilirisasi merupakan upaya yang dapat mendorong nilai tambah lebih tinggi. Dia menyontohkan, pada 2017, ekspor nikel berada di angka US$3,3 miliar. Kemudian, nilainya bertambah berkali lipat menjadi US$33,8 miliar pada 2022 sebagai dampak hilirisasi.
"Itu baru satu atau dua turunan, nanti semakin banyak, apalagi masuk ke baterai kendaraan listrik dan kendaraan listriknya. Intinya nilai tambah," ujar Jokowi.
Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia mengklaim investasi di Indonesia sudah berkualitas, tercermin dari penyebaran investasi yang lebih banyak berada di luar Jawa dibanding di Jawa.
Menurut dia, penanaman modal asing di Sulawesi Tenggara bahkan mengalahkan DKI Jakarta. Hal ini terjadi karena adanya penguatan regulasi terkait investasi di Indonesia.
(lav)