Logo Bloomberg Technoz

Cadangan devisa di akhir tahun diperkirakan bisa menembus lagi ke US$140 miliar hingga US$150 miliar terutama disokong oleh arus masuk modal asing.

Kuatnya cadangan devisa akan memberikan kepercayaan diri pada rupiah untuk mempertahankan stabilitas di tengah masih adanya ketidakpastian global seperti digarisbawahi oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pidato di Banker's Dinner pekan lalu. 

Prospek ekonomi global pada 2024 menurut BI terlihat lebih redup dengan ketidakpastian yang masih tinggi. Inflasi di negara-negara maju sudah mulai melandai akan tetapi masih berada di atas target sehingga akan menempatkan bunga acuan global di level lebih tinggi dalam waktu lebih lama, higher for longer.

Dalam lanskap itu, risiko pembalikan modal asing masih tetap besar sejurus dengan tetap tingginya tingkat imbal hasil investasi AS dan pasar negara maju lain, ditambah dolar AS yang masih superior. "Slower and divergence growth, di mana pertumbuhan ekonomi global akan menurun ke 2,8% pada 2024 sebelum bangkit ke 3% pada 2025," jelas Perry.

Pada kuartal III-2023 lalu, neraca berjalan mencatat penurunan nilai defisit yang tajam dari US$2,2 miliar menjadi US$859,6 juta. Transaksi finansial juga menurun defisitnya dari US$4,85 miliar menjadi US$289,8 juta. Alhasil, neraca pembayaran Indonesia menurun nilai defisitnya menjadi US$1,46 miliar dari tadinya mencapai US$7,37 miliar pada kuartal II-2023.

Data itu yang mendorong BI akhirnya mempertahankan bunga acuan pada bulan lalu dan diperkirakan masih akan menahan bunga di 6% kendati ada prediksi defisit neraca berjalan tahun depan akan melebar.

 

(rui)

No more pages