“Volume ekspor dan harga produk kayu DSNG juga cukup tinggi seiring dengan kembali aktifnya sektor konstruksi di negara tujuan ekspor utama pasca pandemi,” tambah dia.
Perseroan memperoleh EBITDA sebesar Rp 3,02 triliun, naik 56% dibandingkan periode lalu. Margin EBITDA di 2022 mencapai 31%, lebih tinggi dibanding periode sebelumnya yang 27%. Laba inti juga mengalami peningkatan 73% menjadi Rp 1,3 triliun.
Total produksi Tandan Buah Segar (TBS) 2,2 juta ton tahun lalu, naik 14%. Hal ini mendorong peningkatan produksi dan penjualan CPO 2022, masing-masing tercatat sebesar 640 ribu ton, atau naik 18%. Diketahui harga rata-rata CPO perseroan sepanjang Januari hingga Desember 2022 tercatat Rp 11,2 juta/ton, naik 21%. Volume penjualan Palm Kernel Oil (PKO) juga naik 26% menjadi 39 ribu ton. Harga PKO naik 6% menjadi Rp 17,5 juta per ton.
(wep)