Bloomberg Technoz, Jakarta - Penyertaan modal negara (PMN) untuk PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) semakin mendekati pencairan. Ini ditandai dengan dimulainya persiapan BUMN Karya ini untuk menghelat rights issue.
Berdasarkan keterbukaan informasi, dikutip Kamis (7/12/2023), Wijaya Karya (WIKA) mengumumkan rencana rights issue dengan menerbitkan 92,23 miliar saham. Nilai nominal saham seri B yang diterbitkan ini sebesar Rp100/saham.
"Penambahan modal dengan HMETD tersebut akan dilakukan secara Tunai. Jumlah saham seri B yang akan diterbitkan akan disesuaikan dengan keperluan dana Perseroan," ujar Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya (WIKA), Mahendra Vijaya.
Sesuai dengan penjelasan Pasal 23 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2023 tentang APBN tahun 2024 Jo lampiran VII Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2023 tentang Rincian APBN tahun Anggaran 2024, Wijaya Karya (WIKA) disetujui untuk mendapatkan PMN sebesar Rp 6 triliun dengan target pencairan dilakukan paling lambat pada Kuartal-I Tahun Anggaran 2024.
Rights issue dan PMN menjadi satu kesatuan dalam aksi korporasi yang sejatinya merupakan bagian dari restrukturisasi Wijaya Karya (WIKA). Pada saat yang bersamaan, PMN menjadi alat untuk mempertahankan porsi kepemilikan saham pemerintah di Wijaya Karya (WIKA).
Terlebih, rights issue Wijaya Karya (WIKA) memiliki efek dilusi yang tidak kecil, yakni sebesar 30,45%.
Wijaya Karya (WIKA) akan meminta restu pemegang saham dalam RUPSLB soal rencana rights issue. Berikut rincian jadwal RUPSLB rights issue Wijaya Karya (WIK).
- Pengumuman perihal rencana RUPSLB dan keterbukaan informasi mengenai PMHMETD: 6 Desember 2023
- Tanggal daftar pemegang saham yang berhak mengikuti RUPSLB (recording date): 20 Desember 2023
- Pemanggilan RUPSLB: 21 Desember 2023
- Penyelenggaraan RUPSLB: 12 Januari 2024.
(mfd/dhf)