Logo Bloomberg Technoz

Akan tetapi, sepertinya pasar juga mengkhawatirkan resesi yang disinyalir sudah terlihat gejalanya sejak Oktober lalu. Ditambah tingkat konsumsi BBM di AS yang semakin rendah dan membuat harga minyak hari ini terjatuh di bawah US$70, ada kekhawatiran potensi Amerika 'hard landing' karena pengetatan moneter sejak 2022.

Ekonom dari Bloomberg Economics sudah memperingatkan hal tersebut. Dalam ulasan terbaru tim ekonom Bloomberg Economics untuk Amerika yang dilansir pekan lalu, kondisi perekonomian AS memperlihatkan tanda-tanda resesi yang telah dimulai sejak Oktober lalu.

"Skenario kami adalah bahwa angka pengangguran akan terus naik secara persisten pada 2024 dan mendekati 5% pada akhir tahun, sebuah resesi ringan berdasarkan standar historis. Kami perkirakan The Fed akan mendapatkan kejelasan mengenai penurunan bunga dan akan memangkasnya pertama kali pada Maret 2024," jelas Anna Wong, Chief Economist Bloomberg Economics untuk Amerika, bersama ekonom Eliza Winger, Estelle Ou dan Stuart Paul, seperti dikutip hari ini, Jumat (1/12/2023).

"Namun, hal itu mungkin sudah terlambat untuk mencegah resesi karena hal itu berarti dukungan kebijakan baru datang lima bulan setelah siklus penurunan bunga acuan dimulai."

Meski melihat gejala resesi dangkal, ekonom juga melihat masih ada peluang bagi perekonomian AS untuk mendarat mulus alias softlanding bila The Fed memangkas bunga acuan lebih awal dalam jumlah besar atau bila ada guncangan pasokan yang menguntungkan. Atau, ada penurunan lebih tajam jika The Fed menahan bunga tinggi dalam waktu lebih lama atau terdapat guncangan pasokan yang merugikan.

(rui)

No more pages