Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Kian Lesu ke Rp15.539/US$ Tergilas Keperkasaan Dolar AS

Tim Riset Bloomberg Technoz
07 December 2023 10:05

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah langsung melemah membuka perdagangan di pasar spot hari ini, Kamis (7/12/2023) di tengah sentimen global yang kini mencemaskan penurunan harga minyak di bawah US$70, risiko resesi Amerika Serikat (AS), ditambah outlook utang China dan perbankan Negeri Panda itu yang divonis 'negatif' oleh Moody's.

Rupiah dibuka melemah ke kisaran Rp15.520 dan semakin terperosok jatuh ke Rp15.539/US$. Pelemahan rupiah tidak sendirian. Mata uang Asia pagi ini mayoritas juga bergerak lunglai menghadapi dolar AS.

Won Korea Selatan memimpin pelemahan dengan tergerus hingga 0,63%, disusul oleh dolar Taiwan yang melemah 0,3% baru kemudian rupiah dengan pelemahan hingga 0,29%. Baht Thailand dan ringgit Malaysia juga melemah masing-masing 0,19% dan 0,1%. Sejauh ini baru rupee India dan yuan offshore saja yang masih menguat menghadapi the greenback, itupun tipis.

Indeks dolar AS menguat tiga hari berturut-turut pekan ini dari posisi 103,26 menjadi 104,08 pada pukul 9:34 WIB. Penguatan dolar AS berlangsung kendati data ketenagakerjaan terbaru yang dirilis semalam memperlihatkan kondisi pasar tenaga kerja di negeri itu semakin melemah. Data seperti itu lazimnya melemahkan pamor dolar AS karena semakin memperkuat skenario pivot The Fed tahun depan.

Itu terlihat dari animo yang terus tinggi di pasar Treasury di mana yield 10 tahun sudah semakin rendah di 4,12%. Ekspektasi pasar terhadap prospek bunga the Fed juga semakin jelas yakni menahan bunga pads FOMC pekan depan, lalu akan memulai penurunan paling cepat pada Maret 2024.